Aku telah kehilangan banyak harapan semenjak 'hari bahagia' itu. Aku terus bertanya hingga lengah, kenapa harus aku? kenapa kegagalan ini harus terjadi? bukankah proses tak pernah mengkhianati hasil? lalu kenapa? begitu banyak pertanyaan yang mengambang dalam otak, bercampur, membaur bersama frustasi dan rasa pedih yang teramat sangat. Sungguh, luka yang tertoreh kali ini, aku tak bisa menjelaskan bagaimana rasanya, apalagi bentuknya yang kini telah porak-poranda. Bagaimana tidak? Seluruh usaha serta semangat tak berujung telah kukerahkan untuk mencapai mimpi yang bergelantungan didepan mata selama 3 tahun terakhir ini, namun hasilnya nol besar, nihil. Aku sungguh-sungguh telah kehilangan gairah untuk membuat segalanya menjadi biasa-biasa saja. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi selain menjadikan mimpi itu nyata. Karna sesungguhnya mimpi itu bukan milikku sendiri, mimpi itu milik semua orang termasuk keluarga yang begitu mengharapkannya. Dan tentu saja aku tak ingin