Skip to main content

Dariku untukmu.

Aku harap kau menyimak tulisan ini dengan seksama. Kumohon perhatikan tiap paragraf, kalimat bahkan aksara yang nanti terukir selanjutnya. Dan jangan tanya kenapa.

Aku ingin pergi, sejauh mungkin dimana kau tak dapat lagi untuk ku jangkau. Atau tempat dimana aku tak bisa lagi kau kejar. Aku ingin pergi, lari sejauh jauhnya hingga jarak tak lagi bisa kita definisikan dengan angka. Bahwa semesta pun beranggapan mustahil mempertemukan kita. Aku tau, tidak akan mudah untuk kita satu sama lain. Hanya aku sadar bahwa tidak semua yang kita sukai, cintai, ingini selalu berdampak baik untuk masing-masing dari kita. Aku ingin kau pun menyadarinya.
Kau mungkin tidak tahu, sepertinya sejauh ini kita hanya berpikir bagaimana agar kita bisa selalu dekat, selalu bersama tiada akhir. Bukankah kalimat pun ada spasi dan titiknya? kalimat bukanlah apa-apa jika tak ada ruang kosong diantaranya dan kalimat bukanlah kalimat jika tidak ada akhirnya.

Jadi, anggap saja aku sedang menambahkan spasi dalam tiap aksara yang sedang kita rangkai menjadi kalimat, hingga nanti akan ku bubuhkan titik untuk mengakhirinya. Dan ku harap kita pun mampu menerima jikalau tak ada lagi rangkaian kata setelahnya. 

Terang saja, kali ini aku tak ingin bernegosiasi. Walau memang aku takkan pernah melupakan segalanya dengan mudah. Kamu juga, aku tau. Aku hanya mau kita mengakhirinya dengan baik, tanpa perlu meracau bagaimana kita bisa sampai dijenjang ke 18 yang kemudian hanya bisa kutangisi dikemudian hari. Iya, kutangisi sebab tak ada yang lebih merugi dari diri sendiri yang kusadari telah begitu bodoh hingga detik ini.

Asal kau tahu. Aku mengharapkan lebih dari ini sayaang. Lebih dari sekedar kata-kata manismu yang dulu ku percayai. Dengan begitu bodohnya terus menerus kujadikan pendorong untuk melangkah maju mendekati jurang yang terjal. Selangkah lagi, dan aku sadar, kita, aku dan kamu bukan hal yang baik untuk terus diperjuangkan. Karna ternyata aku butuh 'kamu yang lain' untuk menarik menjauh dari terjalnya jurang yang sebelumnya telah kita tapaki. Kau pun demikian. Kuharap kau menemukan 'aku yang lain' untuk bisa mengarahkanmu agar tak jatuh kedalam jurang. Tepatnya aku mengharapkan kebahagiaan kita nanti dalam dimensi masing-masing.

Sungguh, tak perlu ku utarakan sebab dari segalanya, dalam bahasa pun tak dapat ku mengungkapkannya sepertinya tak dapat pula ku menyadurnya dalam bentuk aksara. Aku masih saja lemah. Tapi percayalah aku akan lebih kuat jika tidak bersamamu. Sekarang kau mengerti maksudku bukan? tolong, mengertilah!

Seharusnya aku lebih siap untuk menghadapi hal-hal lama yang kemudian sengaja kau timbulkan kembali. Dan tentu saja, kali ini aku tak butuh lagi jalan keluar. 
Aku bersyukur kau terus melakukannya karna dengan begitu aku dapat membencimu dengan mudah.

Comments

  1. Perlu waktu satu menit untuk mencintai tapi akan memerlukan waktu seumur hidup untuk melupakan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Saya Cinta Bahasa Mongondow ^_^

aku'oi nongkon bolaang mongondow. lipu' ten molayu' bo koyogot mo bangun kon pemerintahan.  Aka dia’ kotaawanmu bolaang mongondow. Yoh, lagi buka’ google bo tayak. Langsung bidon kota’awanmu koonda Bol-Mong (bolaang mongondow) tua. Ba dia’mo repot,pogumanku don, bol-mong tua kon pulau Sulawesi tepatnya kon Profinsi Sulawesi utara,manado mo magi’-magi’ paa topilik. Kon tua, kami mo make’ bahasa mongondow tapi mobayong doman mo make’ bahasa manado sin intaw manado mo anto’ doman mea’ mea’ Bol-Mong, terutama ABG-ABGnya tua(termasuk akuoi) mo anto pa mo make’ bahasa manado. Bolaang Mongondow tua, totu moloben. Noi bagi 5 daerah, Bolaang mongondow induk ibu kotanya tua kon lolak, kotamobagu ibu kotanya kotamobagu, bolaang mongondow timur totok pusatnya kon nuangan dega’, bolaang mongondow selatan pusatnya kon molibagu, bo terakhir bolaang mongondow utara pusatnya tua kon buroko. Baloiku kon bolaang mongondow induk, asal kon daerah kotamobagu. Se’eta natua?

Mandiri = Egois

Kapan terakhir kali anda merasa begitu mandari?? bagaimana perasaan anda saat ternyata anda sudah bisa berdiri sendiri?? bicara tentang mandiri.. saya pernah berpikir , mungkin hidup tak seharusnya mengenal kata mandiri tak seharusnya dunia mencatatnya dalam kamus dunia. mandiri sering diartikan sebagai kemampuan mempertahankan hidup secara individual dengan diirngi usaha usaha sendiri tanpa bergantung pada orang lain. bagi saya, seseorang yang mandiri tak beda jauh dengan seseorang yang egois. atau lebih tepatnya mandiri = egois. mandiri hanyalah konotasi semata dimata saya. sapaan halus bagi mereka yang sebenarnya adalah seorang egois. bagaimana mungkin mandiri disebut berdiri sendiri tanpa bantuan dan campur tangan orang lain?? sedangkan kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial yang apapun alasannya tetap tidak bisa berdiri dan bekerja sendiri. mustahil jika seseorang dapat bekerja sendiri. mustahil jika dia tak menggunakan jasa orang lain. ah, terkadang hal seperti in

Maher zain - Number one for me Lyrics

I was a foolish little child Crazy things I used to do And all the pain I put you through Mama now I'm here for you For all the times I made you cry The days I told you lies Now it's time for you to rise For all the things you sacrificed Oooh If I could turn back time rewind If I could make it undone I swear that I would I would make it up to you Oooh If I could turn back time rewind If I could make it undone I swear that I would I would make it up to you Mom I'm all grown up now I'ts a brand new day I'd like to put a smile on your face everyday Mom I'm all grown up now And it's not too late I'd like to put a smile on your face everyday You know you are the number one for me You know you are the number one for me You know you are the number one for me Oh oh number one for me Now I finally understand That  famous  line About the day I'd face in time Coz now I have a child of mine Even though I was so ba