Masih terlekat
jelas, bisikan manismu tempo lalu
“saya sayang kamu, nis”
“saya
juga sayang kamu, tapi…”
“sabarlah,
saya akan kembali padamu nanti, sekarang saya perlu pengertianmu”
Ah, aku tutup
mata rapat-rapat sembari merasakan kecupan tempo lalu dikeningku yang masih
berbekas.
Aku masih
termangu di depan TV, melihat sosok pria dengan kekasihnya yang bercerita
panjang lebar di balik layar kaca.
“iya
kami akan menikah seminggu lagi, doakan semuanya lancar”
Itu kamu.
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari Tiket.com dan nulisbuku.com #TiketBaliGratis.
Comments
Post a Comment