Skip to main content

Penyembuh Harapan

Aku pernah begitu meyakini apa-apa saja yang hadir dan masuk kedalam kehidupan kita punya alasan masing-masing sehingga kita bisa menjadi satu sosok baru yang lebih baik. Dan bagiku itu sudah menjadi hukum alam yang biasanya dihantarkan lewat orang-orang yang ada di sekitar kita. Begitulah yang kuyakini sebelum hari ini. 

Setelah melewati beribu-ribu detik yang kulalui dengan otak yang dipaksa untuk berpikir keras, aku sadar, dari jejeran orang tersebut, ada satu sosok yang akan membuat kita menjadi tidak lebih baik dari diri kita yang sebelumnya. Walaupun aku sendiri begitu yakin bahwa nantinya satu sosok itu bisa menghantarkanku menjadi lebih baik diwaktu yang entah kapan. Namun, aku sungguh sangat bodoh dalam hal berbohong, apalagi membohongi diri sendiri, aku takkan bisa menyangkal bahwa memang satu sosok yang begitu kuharapkan untuk dapat membimbingku ke jalan yang lebih baik, lebih indah, lebih bijaksana adalah satu sosok yang malah menggiringku ke arah yang berlawanan. 

Sejujurnya, segenap pengharapan yang telah kugantungkan takkan mungkin bisa setinggi ini jika tak ada yang menopangnya untuk tetap naik. Kata-kata, janji-janji, ah kalau diingat rasanya begitu kuat seperti kepakan sayap burung yang bisa membuatnya terbang melayang di langit lepas, begitu pasti seperti gulungan ombak yang akan tetap bermuara pada pantai, manis semanis permen kapas. Tapi yah taulah ekspektasi itu indahnya memang selangit. Dan tentu saja kenyataannya memang lebih banyak berbanding terbalik, seperti hari ini.

Dari awal, aku sudah begitu takut untuk memilihmu menjadi titik tumpu akan harapan yang begitu banyak dan tak sabar ingin dilabuhkan. Begitu banyak pertimbangan yang keluar masuk hingga tak dapat kupilah dengan baik. Sampai kuputuskan memilihmu. Awalnya, aku bahagia menjatuhkan pilihan itu padamu, hingga jam berubah menjadi hari kemudian minggu, bulan dan tahun. Aku merasakan ada yang lain, ada yang berubah. Terutama pada diriku sendiri. Perubahan itu, aku sungguh tak ingin menyebutnya di sini. Aku malu, perubahan yang membuatku tak mengenal diriku sendiri. Waktu menyingkap segalanya. Dan kemudian aku sadar, semuanya berasal dari sosok itu. Sosoknya yang menyilaukan mata, kukira berharga tapi nyatanya tajam dan beracun. Aku sungguh mempercayai dan meyakininya. Namun, tidak pernah kusangka segalanya begitu berbeda. Ah, bagaimana pun juga aku tak ingin menyalahkannya. Maaf, aku begitu egois. 

Hingga paragraf terakhir ini kutuliskan. Aku merubah keyakinanku, ternyata ada orang yang memang ditakdirkan untuk membuat kita menjadi tidak lebih baik dari diri kita yang sebelumnya dan pergi tanpa berniat memperbaikinya. Barangkali, semesta bermaksud agar dengan begitu aku bisa memperbaiki diriku sendiri selepas kepergiannya. Mandiri, berdiri di atas kaki sendiri. Sudah ku coba. Namun, sungguh aku benar-benar tak bisa memperbaikinya menjadi seperti sedia kala. Aku memang payah. 
Biarlah dulu begini adanya, mungkin nanti akan datang penyembuh yang dengan sudi memperbaiki apa yang telah dirusaknya hingga busuk dan bernanah. Semoga saja ada yang begitu ikhlas untuk membalut dan merawatnya hingga menjadi baik walau mungkin menyisakan bekas. Begitu saja sudah cukup tidak perlu menjadi seperti sebelumnya karna toh sesuatu yang rusak memang tidak akan kembali persis seperti wujud aslinya. tidak apa-apa, asalkan sembuh, begitu saja sudah cukup.

Comments

Popular posts from this blog

Saya Cinta Bahasa Mongondow ^_^

aku'oi nongkon bolaang mongondow. lipu' ten molayu' bo koyogot mo bangun kon pemerintahan.  Aka dia’ kotaawanmu bolaang mongondow. Yoh, lagi buka’ google bo tayak. Langsung bidon kota’awanmu koonda Bol-Mong (bolaang mongondow) tua. Ba dia’mo repot,pogumanku don, bol-mong tua kon pulau Sulawesi tepatnya kon Profinsi Sulawesi utara,manado mo magi’-magi’ paa topilik. Kon tua, kami mo make’ bahasa mongondow tapi mobayong doman mo make’ bahasa manado sin intaw manado mo anto’ doman mea’ mea’ Bol-Mong, terutama ABG-ABGnya tua(termasuk akuoi) mo anto pa mo make’ bahasa manado. Bolaang Mongondow tua, totu moloben. Noi bagi 5 daerah, Bolaang mongondow induk ibu kotanya tua kon lolak, kotamobagu ibu kotanya kotamobagu, bolaang mongondow timur totok pusatnya kon nuangan dega’, bolaang mongondow selatan pusatnya kon molibagu, bo terakhir bolaang mongondow utara pusatnya tua kon buroko. Baloiku kon bolaang mongondow induk, asal kon daerah kotamobagu. Se’eta natua?

Mandiri = Egois

Kapan terakhir kali anda merasa begitu mandari?? bagaimana perasaan anda saat ternyata anda sudah bisa berdiri sendiri?? bicara tentang mandiri.. saya pernah berpikir , mungkin hidup tak seharusnya mengenal kata mandiri tak seharusnya dunia mencatatnya dalam kamus dunia. mandiri sering diartikan sebagai kemampuan mempertahankan hidup secara individual dengan diirngi usaha usaha sendiri tanpa bergantung pada orang lain. bagi saya, seseorang yang mandiri tak beda jauh dengan seseorang yang egois. atau lebih tepatnya mandiri = egois. mandiri hanyalah konotasi semata dimata saya. sapaan halus bagi mereka yang sebenarnya adalah seorang egois. bagaimana mungkin mandiri disebut berdiri sendiri tanpa bantuan dan campur tangan orang lain?? sedangkan kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial yang apapun alasannya tetap tidak bisa berdiri dan bekerja sendiri. mustahil jika seseorang dapat bekerja sendiri. mustahil jika dia tak menggunakan jasa orang lain. ah, terkadang hal seperti in

Maher zain - Number one for me Lyrics

I was a foolish little child Crazy things I used to do And all the pain I put you through Mama now I'm here for you For all the times I made you cry The days I told you lies Now it's time for you to rise For all the things you sacrificed Oooh If I could turn back time rewind If I could make it undone I swear that I would I would make it up to you Oooh If I could turn back time rewind If I could make it undone I swear that I would I would make it up to you Mom I'm all grown up now I'ts a brand new day I'd like to put a smile on your face everyday Mom I'm all grown up now And it's not too late I'd like to put a smile on your face everyday You know you are the number one for me You know you are the number one for me You know you are the number one for me Oh oh number one for me Now I finally understand That  famous  line About the day I'd face in time Coz now I have a child of mine Even though I was so ba