Kapan terakhir kali anda merasa begitu mandari??
bagaimana perasaan anda saat ternyata anda sudah bisa berdiri sendiri??
bicara tentang mandiri..
saya pernah berpikir , mungkin hidup tak seharusnya mengenal kata mandiri
tak seharusnya dunia mencatatnya dalam kamus dunia.
mandiri sering diartikan sebagai kemampuan mempertahankan hidup secara individual dengan diirngi usaha usaha sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
bagi saya, seseorang yang mandiri tak beda jauh dengan seseorang yang egois. atau lebih tepatnya mandiri = egois. mandiri hanyalah konotasi semata dimata saya. sapaan halus bagi mereka yang sebenarnya adalah seorang egois. bagaimana mungkin mandiri disebut berdiri sendiri tanpa bantuan dan campur tangan orang lain?? sedangkan kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial yang apapun alasannya tetap tidak bisa berdiri dan bekerja sendiri. mustahil jika seseorang dapat bekerja sendiri. mustahil jika dia tak menggunakan jasa orang lain.
ah, terkadang hal seperti ini perlu dipikirkan.
seseorang akan merasa bangga ketika dirinya digelari kata mandiri. padahal tanpa mereka sadari, bahwa ungkapan itu adalah sebuah penghinaan.
kenapa harus bangga ketika digelari seorang yang egois??padahal marah adlah pilihan yang tepat ketika itu.
mereka juga sering menyebutkan berdiri di atas kaki sendiri serta keringat sendiri.tapi...ah,sebenarnya saya lebih senang menyebutnya keringat bersama , sebab takada satu pun kegiatan kita yang luput dari cmpur tangan orang lain. oleh karna itulah, tak sepantasnya disebut keringat sendiri melainkan keringat bersama.
jika anda masih bersikeras bahwa mandiri is not egois
mari kita lihat beberapa fakta dikehidupan saat ini
pertama : untuk kekampus saja kita harus naik angkot, nah itu tandanya kitatelah dibantu oleh om sopir untuk bisa sampai dikampus
kedua : saat kita makan disebuah tempat makan, pasti kita akan menemukan seorang pelayan ,nah untuk makan pun kita harus menggunakan jasa seorang pelayan,bayangkan saja jika direstoran atau tempat makan tidak ada pelayan, ah pasti akan sangat merepotkan
disudut lain, mandiri bagi saya adalah sebuah penyiksaan. penyiksaan batin dan jiwa yang berjalan searah.
dulu, ketika saya Sd, saya sempat mempunyai sebuah keinginan untuk bisa mandiri.tapi sekarang saya sadar dan mengerti bahwa menjadi mandiri itu adalah hal yang keliru. keinginan untuk menyelesaikan sesuatu sendiri. bagi saya itu merupakan penyiksaan,dimana otak berada dibawah tekanan hebat. kasian skali otak kita, sudah berpikir banyak msih juga ditekan.
mandiri = egois,egois=mandiri . hmpp, dua hal yang sama saja menurut saya.
jadi , masih banggakah anda disebut seorang yang mandiri??
bagaimana perasaan anda saat ternyata anda sudah bisa berdiri sendiri??
bicara tentang mandiri..
saya pernah berpikir , mungkin hidup tak seharusnya mengenal kata mandiri
tak seharusnya dunia mencatatnya dalam kamus dunia.
mandiri sering diartikan sebagai kemampuan mempertahankan hidup secara individual dengan diirngi usaha usaha sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
bagi saya, seseorang yang mandiri tak beda jauh dengan seseorang yang egois. atau lebih tepatnya mandiri = egois. mandiri hanyalah konotasi semata dimata saya. sapaan halus bagi mereka yang sebenarnya adalah seorang egois. bagaimana mungkin mandiri disebut berdiri sendiri tanpa bantuan dan campur tangan orang lain?? sedangkan kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial yang apapun alasannya tetap tidak bisa berdiri dan bekerja sendiri. mustahil jika seseorang dapat bekerja sendiri. mustahil jika dia tak menggunakan jasa orang lain.
ah, terkadang hal seperti ini perlu dipikirkan.
seseorang akan merasa bangga ketika dirinya digelari kata mandiri. padahal tanpa mereka sadari, bahwa ungkapan itu adalah sebuah penghinaan.
kenapa harus bangga ketika digelari seorang yang egois??padahal marah adlah pilihan yang tepat ketika itu.
mereka juga sering menyebutkan berdiri di atas kaki sendiri serta keringat sendiri.tapi...ah,sebenarnya saya lebih senang menyebutnya keringat bersama , sebab takada satu pun kegiatan kita yang luput dari cmpur tangan orang lain. oleh karna itulah, tak sepantasnya disebut keringat sendiri melainkan keringat bersama.
jika anda masih bersikeras bahwa mandiri is not egois
mari kita lihat beberapa fakta dikehidupan saat ini
pertama : untuk kekampus saja kita harus naik angkot, nah itu tandanya kitatelah dibantu oleh om sopir untuk bisa sampai dikampus
kedua : saat kita makan disebuah tempat makan, pasti kita akan menemukan seorang pelayan ,nah untuk makan pun kita harus menggunakan jasa seorang pelayan,bayangkan saja jika direstoran atau tempat makan tidak ada pelayan, ah pasti akan sangat merepotkan
disudut lain, mandiri bagi saya adalah sebuah penyiksaan. penyiksaan batin dan jiwa yang berjalan searah.
dulu, ketika saya Sd, saya sempat mempunyai sebuah keinginan untuk bisa mandiri.tapi sekarang saya sadar dan mengerti bahwa menjadi mandiri itu adalah hal yang keliru. keinginan untuk menyelesaikan sesuatu sendiri. bagi saya itu merupakan penyiksaan,dimana otak berada dibawah tekanan hebat. kasian skali otak kita, sudah berpikir banyak msih juga ditekan.
mandiri = egois,egois=mandiri . hmpp, dua hal yang sama saja menurut saya.
jadi , masih banggakah anda disebut seorang yang mandiri??
Comments
Post a Comment