perasaan itu lagi. pertanyaan yang sama. masih berputar hebat mengelilingi organ bernama otak.
sudah pukul 01.06 pagi, tapi akal masih tetap di posisi yang sama saat bangun tadi.
kau tahu?
aku kelelahan.
rasanya seperti mencoba menangkap deru angin tak menyejukkan. semakin kuraih, semakin keras pula ia bergemuruh.
seperti mengejar ujung pelangi yang tak berpenghabisan. mengejar hingga warnanya pudar. tentu tak pernah ku temukan muaranya.
seperti mengukur berapa mL air ketika hujan menyentuh bumi. mustahil. aku baru tersadar saat hujan telah reda.
yah, itu aku. aku yang selalu mencoba mengimbangi langkah kakimu, bahkan terkadang mengikuti jejak sepatumu agar tak tersesat, agar kita bisa terus berada dikoridor yang sama, terus berjalan sejajar dan beriringan. entah. tapi hati selalu punya cara untuk terus melakukannya.
kau sadar? tidakkah langkahmu begitu cepat? atau aku terlalu bodoh untuk terus bertahan?
entahlah. hati tahu kapan waktunya berhenti.
Comments
Post a Comment