tak dapat terjangkau
tak dapat tergapai walau tlah kukerahkan semua rasa
malam yang terus merangkak tanpa menganggap semua ini nyata
mencoba menyudutkan segala perasaan yang terasa gila
bagaimana?
kata tanya yang seharusnya tlah terjawab sedari tadi
tetap berusaha mencari hingga bagian terkecil titik nadir
mungkin aku lupa
tapi semuanya lebih mengarah pada rasa khilaf tak berkesudahan.
menganggap semuanya baik-baik saja
namun hati bersikeras bahwa inii kesalahan berkepanjangan.
memikirkan berulang kali
menguatkan hati untuk kesekian kali
melakukan berkali kali
kemudian menyesal untuk keseribu kali.
masih dan selalu.
diganjal perasaan tak dikenal. komitmen yang terkukuh hanya pada kamar persegi 4 ini.
tak menyenangkan memang. tapi iblis dalam hati seakan seribu kali lebih menggoda ketika melangkah meninggalkan ruangan suci ini.
selalu begitu, merasa ketika 1kali kaki ini melangkah,terdapat 1milyar bisikan sesat yang terbisik disegala arah mata angin.
hanya ada 1 penawar yang sedang ku perjuangkan. penawar yang membuat mata ini lelah terpejam.
yang sedangku paksakan bertunas ditaman hati yg tandus. kupaksakan tumbuh digurun gersang tak berujung.
mereka menyebutnya IKHLAS.
berusaha tetap mematrikannya dalam hati. menggoreskan kata inii meski jiwa teramat perih.
penawar dari segala penawar. penenang dari segala penenang. pelipur dari segala pelipur.
penawar hati, penenang jiwa dan pelipur lara.
wahai hati. tetaplah Ikhlas, ikhlas,ikhlas dan ikhlas. semuanya bukan diambil tapi diganti dengan yang lebih baik. aku tau, dan kau tentu lebih dari sekedar tau.
yah,kini hamba ikhlas Yaa Allah.
Hamba ikhlas dengan semua cobaan ini
Hamba ikhlas dengan segala rencana-Mu
Hamba ikhlas dengan segala rajut kasih-Mu . Hamba ikhlas. Hamba Ikhlas Yaa Rabb .Hamba ikhlas.
Maka kuatkanlah.
tak dapat tergapai walau tlah kukerahkan semua rasa
malam yang terus merangkak tanpa menganggap semua ini nyata
mencoba menyudutkan segala perasaan yang terasa gila
bagaimana?
kata tanya yang seharusnya tlah terjawab sedari tadi
tetap berusaha mencari hingga bagian terkecil titik nadir
mungkin aku lupa
tapi semuanya lebih mengarah pada rasa khilaf tak berkesudahan.
menganggap semuanya baik-baik saja
namun hati bersikeras bahwa inii kesalahan berkepanjangan.
memikirkan berulang kali
menguatkan hati untuk kesekian kali
melakukan berkali kali
kemudian menyesal untuk keseribu kali.
masih dan selalu.
diganjal perasaan tak dikenal. komitmen yang terkukuh hanya pada kamar persegi 4 ini.
tak menyenangkan memang. tapi iblis dalam hati seakan seribu kali lebih menggoda ketika melangkah meninggalkan ruangan suci ini.
selalu begitu, merasa ketika 1kali kaki ini melangkah,terdapat 1milyar bisikan sesat yang terbisik disegala arah mata angin.
hanya ada 1 penawar yang sedang ku perjuangkan. penawar yang membuat mata ini lelah terpejam.
yang sedangku paksakan bertunas ditaman hati yg tandus. kupaksakan tumbuh digurun gersang tak berujung.
mereka menyebutnya IKHLAS.
berusaha tetap mematrikannya dalam hati. menggoreskan kata inii meski jiwa teramat perih.
penawar dari segala penawar. penenang dari segala penenang. pelipur dari segala pelipur.
penawar hati, penenang jiwa dan pelipur lara.
wahai hati. tetaplah Ikhlas, ikhlas,ikhlas dan ikhlas. semuanya bukan diambil tapi diganti dengan yang lebih baik. aku tau, dan kau tentu lebih dari sekedar tau.
yah,kini hamba ikhlas Yaa Allah.
Hamba ikhlas dengan semua cobaan ini
Hamba ikhlas dengan segala rencana-Mu
Hamba ikhlas dengan segala rajut kasih-Mu . Hamba ikhlas. Hamba Ikhlas Yaa Rabb .Hamba ikhlas.
Maka kuatkanlah.
Comments
Post a Comment