Teman tepat disamping kanan saat saya duduk dibangku kelas 1 SMA,mungkin merupakan salah satu dari sepuluh orang paling sempurna didunia. Bagaimana tidak?? Teman saya ini entah kenapa dikarunia berbagai macam kelebihan tak tertandingi dunia akhirat. Dia cantik bahkan lebih dari cantik , pintar bhkan dia telah banyak menjuarai beberapa olimpiade, baik sangat baik malah, cerdik, serta 5 waktunya pun nyaris tak pernah alpa. Sosok yang mengagumkan memang.
Keberadaanya membuat saya iri, udah cantik,baik,pinter,sholehah pula. Kenapa saya tidak dikaruniai hal semacam itu??pernah satu hari saya tak sengaja berbincang denganya,saya spontan bertanya padanya”bolehkah saya iri??”,wanita ini hanya tersenyum dan menjawab “justru saya yang harus iri sama kamu”. Mendengar jawaban itu, saya berpikir.iri sama saya??pantaskah??
Saat duduk dibangku kelas 3 SMP,saya juga punya teman,orangnya cantik,pintar dan berasal dari keluarga berada. Dia tak pernah ketinggalan trend, apapun yang dia pake pasti hal hal ter-update msa kinii. Keluarganya pun ,subhanaalah!!sangat ramah, mamanya baik, papanya pun begitu. Sering sekali saya main kerumahnya.
Melihat keberadaan keluarga mereka,saya jadi iri. Kenapa sya tidak dianugrahi keluarga kaya seperti serupa?? Sering skalii saya curhat curhatan dengannya,dan tak klah seringnya saya bertanya “bolehkah saya iri??”. Wanita yg satu ini pun tertawa dan menjawab “yang harus iri itu saya”hanya itu,lagi lagi saya berpikir,saya??pantaskah??
Tepat diblakang bangku saya,ada seorang teman,dia baik,cantik,dan mudah akrab dengan siapa saja.saat itu saya kelas 2 SMA. Dia selalu bisa menempatkan diri,selalu cepat akrab dengan semua orang, selalu disenangi bahkan banyak sekali teman teman pria yang suka dengannya.
Hal itu membuat saya iri,kenapa saya tidak bisa seperti itu?? Saya sangat dekat dengannya, kami selalu berbincang dimana – mana,saya pun selalu bertanya padanya “bolehkan saya iri??”. Tapii, berulang kali pula dia menjawab dan tersenyum “yang iri itu saya” jawaban yang sama,namun berkali kali pula saya berpikir Pantaskah??pantaskah saya??
Iri, menurut saya itu hal yang sangat lumrah. Hamper semua orang merasakan hal tersebut dan semua orang boleh merasakan hal tersebut. Kenapa kita tidak?? Iri itu berasal dari adanya kepincangan kepincangan dalam diri seseorang,contohnya merasa kurang cantik,kurang pintar,kurang baik,kurang kaya,bahkan ada yang mengeluh karena hasil ulangan yang kurang memuaskan.
Jadi sebenarnya,bolehkah kita iri??
sesuai penalaran,iri itu boleh boleh saja. Namun, bukan berarti karna merasa iri kita langsung memusuhi teman kita karna mempunyai paras yang lbih cantik dari kita, atau ‘membunuh’teman kita karna dia lebih kaya dri kita (kyak disinetron sinetron itu). Tidak. Hal itu tidak dibenarkan dalam agama kita, yaitu agama Islam.
Iri itu bisa dijadikan motivasi menurut saya,dimana disaat kita membandingkan diri kita dengan orang lain, secara bersamaan kitapun punya niatan untuk memperbaiki diri lebih baik lagi.yah,iri kearah yang positif. Untuk memahami dan menanamkan iri kearah yang positif ini,hanya ada satu metode yakni BERSYUKUR. Mulailah bersyukur dari hal kecil seperti bersyukur punya mama,papa,kakak,adik,teman atau pacar. Setelah itu kita bisa bersyukur kearah yang lebih umum lagi . apa salahnya bersyukur??
Selain bersyukur bisa menanamkan iri kearah yg positif,Bersyukur juga bisa dilakukan untuk menghibur diri sendiri. Misalnya,saat punya teman yang lebih cantik dari kita,kita bisa bersyukur karna telah diberikan teman secantik dia. Atau saat punya teman yang lebih kaya dari kita, kita bisa bersyukur karna punya teman yang selalu bisa kita andalkan dalam urusan pembayaran. Bayarin makan misalnya..
Selain dua hal diatas, dengan bersyukur kita juga lebih tau dan menyadari sebenarnya apa,siapa,dan bagaimana kita secara utuh. seperti layaknya orang lain yang bangga akan kemolekan paras,kekayaan harta dan kelihaian berpikir. Harusnya kita juga patut bangga dengan diri kita sendiri. Yah, walaupun pada kenyataannya kita memang tidak secantik,sekaya dan sepintar yang kita inginkan. Sebagai contoh, kita dilahirkan sebagai seorang yang tidak terlalu tinggi alias (maaf) pendek,tapii kita tetap bersyukur dengan keadaan kita yang seperti itu. Setidaknyaa, kita masih dikaruniai kaki untuk berjalan. Dibandingkan dengan mereka yang dilahirkan tanpa kaki,tangan ataupun nyaris tak punya kaki dan tangan,bukankah keadaan kita lebih dari sempurna??
Alhamdulillah,sampai saat sekarang saya tidak pernah lupa bersyukur. Yah,walaupun banyak orang orang disekeliling saya yang punya kelebihan kelebihan menakjubkan.karna saya tahu, Diantara kelemahan kelemahan yang menjamur dalam diri saya, saya masih punya satu,dua kelebihan yang bisa saya banggakan. Dan Alhamdulillah, ternyata Allah Maha Adil dan Bijaksana,bukan hanya saya yang bisa merasa iri. Sederet wanita luar biasa yang saya sebutkan di atas ternyata juga dikaruniai hal yang sama. Namun, satu hal lagi yang patut saya SYUKURI ternyata seberapa banyak pun kelemahan dan kekurangan yang meliputi saya masih ada juga yang menyempatkan iri terhadap saya. Subhanallah,subhanallah,subhanallah….
Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur…
Keberadaanya membuat saya iri, udah cantik,baik,pinter,sholehah pula. Kenapa saya tidak dikaruniai hal semacam itu??pernah satu hari saya tak sengaja berbincang denganya,saya spontan bertanya padanya”bolehkah saya iri??”,wanita ini hanya tersenyum dan menjawab “justru saya yang harus iri sama kamu”. Mendengar jawaban itu, saya berpikir.iri sama saya??pantaskah??
Saat duduk dibangku kelas 3 SMP,saya juga punya teman,orangnya cantik,pintar dan berasal dari keluarga berada. Dia tak pernah ketinggalan trend, apapun yang dia pake pasti hal hal ter-update msa kinii. Keluarganya pun ,subhanaalah!!sangat ramah, mamanya baik, papanya pun begitu. Sering sekali saya main kerumahnya.
Melihat keberadaan keluarga mereka,saya jadi iri. Kenapa sya tidak dianugrahi keluarga kaya seperti serupa?? Sering skalii saya curhat curhatan dengannya,dan tak klah seringnya saya bertanya “bolehkah saya iri??”. Wanita yg satu ini pun tertawa dan menjawab “yang harus iri itu saya”hanya itu,lagi lagi saya berpikir,saya??pantaskah??
Tepat diblakang bangku saya,ada seorang teman,dia baik,cantik,dan mudah akrab dengan siapa saja.saat itu saya kelas 2 SMA. Dia selalu bisa menempatkan diri,selalu cepat akrab dengan semua orang, selalu disenangi bahkan banyak sekali teman teman pria yang suka dengannya.
Hal itu membuat saya iri,kenapa saya tidak bisa seperti itu?? Saya sangat dekat dengannya, kami selalu berbincang dimana – mana,saya pun selalu bertanya padanya “bolehkan saya iri??”. Tapii, berulang kali pula dia menjawab dan tersenyum “yang iri itu saya” jawaban yang sama,namun berkali kali pula saya berpikir Pantaskah??pantaskah saya??
Iri, menurut saya itu hal yang sangat lumrah. Hamper semua orang merasakan hal tersebut dan semua orang boleh merasakan hal tersebut. Kenapa kita tidak?? Iri itu berasal dari adanya kepincangan kepincangan dalam diri seseorang,contohnya merasa kurang cantik,kurang pintar,kurang baik,kurang kaya,bahkan ada yang mengeluh karena hasil ulangan yang kurang memuaskan.
Jadi sebenarnya,bolehkah kita iri??
sesuai penalaran,iri itu boleh boleh saja. Namun, bukan berarti karna merasa iri kita langsung memusuhi teman kita karna mempunyai paras yang lbih cantik dari kita, atau ‘membunuh’teman kita karna dia lebih kaya dri kita (kyak disinetron sinetron itu). Tidak. Hal itu tidak dibenarkan dalam agama kita, yaitu agama Islam.
Iri itu bisa dijadikan motivasi menurut saya,dimana disaat kita membandingkan diri kita dengan orang lain, secara bersamaan kitapun punya niatan untuk memperbaiki diri lebih baik lagi.yah,iri kearah yang positif. Untuk memahami dan menanamkan iri kearah yang positif ini,hanya ada satu metode yakni BERSYUKUR. Mulailah bersyukur dari hal kecil seperti bersyukur punya mama,papa,kakak,adik,teman atau pacar. Setelah itu kita bisa bersyukur kearah yang lebih umum lagi . apa salahnya bersyukur??
Selain bersyukur bisa menanamkan iri kearah yg positif,Bersyukur juga bisa dilakukan untuk menghibur diri sendiri. Misalnya,saat punya teman yang lebih cantik dari kita,kita bisa bersyukur karna telah diberikan teman secantik dia. Atau saat punya teman yang lebih kaya dari kita, kita bisa bersyukur karna punya teman yang selalu bisa kita andalkan dalam urusan pembayaran. Bayarin makan misalnya..
Selain dua hal diatas, dengan bersyukur kita juga lebih tau dan menyadari sebenarnya apa,siapa,dan bagaimana kita secara utuh. seperti layaknya orang lain yang bangga akan kemolekan paras,kekayaan harta dan kelihaian berpikir. Harusnya kita juga patut bangga dengan diri kita sendiri. Yah, walaupun pada kenyataannya kita memang tidak secantik,sekaya dan sepintar yang kita inginkan. Sebagai contoh, kita dilahirkan sebagai seorang yang tidak terlalu tinggi alias (maaf) pendek,tapii kita tetap bersyukur dengan keadaan kita yang seperti itu. Setidaknyaa, kita masih dikaruniai kaki untuk berjalan. Dibandingkan dengan mereka yang dilahirkan tanpa kaki,tangan ataupun nyaris tak punya kaki dan tangan,bukankah keadaan kita lebih dari sempurna??
Alhamdulillah,sampai saat sekarang saya tidak pernah lupa bersyukur. Yah,walaupun banyak orang orang disekeliling saya yang punya kelebihan kelebihan menakjubkan.karna saya tahu, Diantara kelemahan kelemahan yang menjamur dalam diri saya, saya masih punya satu,dua kelebihan yang bisa saya banggakan. Dan Alhamdulillah, ternyata Allah Maha Adil dan Bijaksana,bukan hanya saya yang bisa merasa iri. Sederet wanita luar biasa yang saya sebutkan di atas ternyata juga dikaruniai hal yang sama. Namun, satu hal lagi yang patut saya SYUKURI ternyata seberapa banyak pun kelemahan dan kekurangan yang meliputi saya masih ada juga yang menyempatkan iri terhadap saya. Subhanallah,subhanallah,subhanallah….
Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur…
Comments
Post a Comment