Pagi yang cerah,Kini seakan menjadi hari terakhir Sisi membuka mata dan berpijak di Bumi Milik Allah Azza waa Jalla.Perasaannya yang galau, seakan menghalangi Sisi untuk melangkahkan kakinya.Sisi Menapakkan kakinya satu persatu dari anak tangga satu ke satu dan ke satunya lagi,hingga berujung dianak tangga terbawah yang berhasil membuat dirinya Memecahkan rekor menuruni tangga terlambat yang pernah ada.
Entah ada angin apa,Sisi terus saja memikirkan Bayang – bayang sang adik tercinta yang dia mimpikan dini hari tadii.Mimpi yang menurut Sisi seakan mengisyaratkan sesuatu,sesuatu yang gak Nampak dipermukaan.Hal itu semakin membuat sisi masuk dalam lingkaran hitam kebingungan.
Sisi mengacak – acak kembali isi otaknya yang semakin gak karuan dengan mengingat hal-hal lain selain sang Adik,gak berhasil dengan usaha mengacak,sisi kembali mencoba mencuci otaknya dengan hal – hal positif namun tetap saja sang adik masih terus menghantui pikirannya.Sisi termenung seraya mengingat-ngingat hal-hal kecil namun berhrga yang Ia lewatkan.Sisi memutar isi otaknya lebih keras lagiii,terus mengingat,dan mengacak Otaknya..dan Deg!!!Sisi berhenti disebuah Persimpangan Abad masa Lalu…sebuah Moment…
***
Sisi Mengayunkan kakinya perlahan disebuah Lahan luas diiringi suara merdu jangkrik tak terlihat,saat itu waktu baru menunjukkan pkl.04.45 PM namun suasananya seakan bersahabat dengan suasana hati sisi yang kelabu.Dilahan luas tak berpenghuni itu hanya ada rumput tak terurus,dedaunan kering ditiup angin,bunga kamboja yang layu berjatuhan,dan beribu batu Nisan.
Langkah Kaki Sisi terhenti disebuah gundukan kecil dan dihiasi batu Nisan yang setengahnya hampir dimakan rumput liar.Sisi merunduk dan mulai mencabuti rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar gundukan itu.kesibukan sisi membuatnya terjerumus dalam penjara kegalauan dan tak tau kapan bisa bebas dalam belenggu jeruji baja yang merengut hampir setengah tingkat kesadaran Sisi.Kegalauan yang teramat sangat,melingkar,membelit dan merasuk lebih dalam jiwa Sisi secara kontinyu.kegalauan yang kini makin menjamur dan memanipulatif Jiwa Sisi.Bagaimana mestinya??pertanyaan yang terukir indah dlam benak Sisi.
Sisi yang menyadari bahwa,kadangkala Jalan yang ditempuh tak sebanding dengan arah yang dituju,masih terus memahami ketidakpastian.bak kupu – kupu kehilangan sayapnya,Sisi mengambil selembar kertas bermotif bunga mawar dan sebuah pena.Sisi pun mulai menggoreskan Penanya diatas kertas itu,ada Huruf A disana,ada juga K dan ada pula U serta masih banyak huruf yg lain tertuliskan secara perlahan.Tidak banyak yang ditulis Sisi,hanya sebuah catatan kecil dengan hrapan dpat mnghilangkan sgla kegalauan yg dirasakannya,catatan kecil bertuliskan:
“Aku Tak akan melupakanmu,karna menjaga ingatanmu dihatiku akan membahagiakanmu…”
Sisi meletakkan Catatan kecil itu,disamping batu Nisan yang dkunjunginyaa.Sisi pun Mulai beranjak dan menjauh dari batu Nisan itu.sisi mulai melewati batas Lahan Luas tersebut yang lama kelamaan makin menghilang dan tak terlihat,di atas batu Nisan itu terbaca tulisan samar - samar :
Almarhumah
Amanda
Lahir : 14 Desember 2003
Wafat : 28 Juli 2011
Comments
Post a Comment