Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2013

kita yang beda

setelah dijalani terlalu lama , ternyata kita juga bisa nyampe disuatu titik dimana kita udah tau kalo kita emang bakalan nyampe dititik ini.  Sebenarnya , apa sih tujuan kita pacaran? Kata kamu , pacaran itu lebih ke care dan perhatian , lebih keharapan dimana kita bisa lebih baik satu sama lain nantinya. Tapi, kata aku, pacaran itu lebih ke berbagi ,menerima,mengingatkan dan lebih ke sejauh mana kita bisa saling menyatukan perbedaan di antara kita masing-masing . hal pertama yang bikin kita beda. kalo cuma saling berbagi dan menerima , gak perlulah pacaran. Toh, orang yang gak pacaran juga bisa berbagi,juga bisa menerima? Itu kata kamu tapi kamu gak pernah mau ngerti, kalo berbagi dan menerima punya beberapa definisi, dan mungkin pemahaman kita beda akan itu. berbagi yang aku maksud , kita butuh seseorang yang selalu ada untuk kita, mau kita senang,sedih,susah, seakan dia selalu punya waktu disaat kita lagi butuh, disaat kita pengen ngeluh, disaat kita pengen ngomon

minggu dengan sentuhan coklat

Bau, tawa, suara , kebodohan dan kekonyolan itu, seakan menyatu dengan nafas yang serasa menolak untuk keluar dari peraduannya. Ternyata benar. Kalo gak semua harus berakhir “happy ever after”. Gak semua yang diperjuangkan juga membuahkan hasil yang diharapkan. Kayak gak semua pohon rambutan berbuah rambutan enak. Maunya lebih baik, tapi sejauh ini tak pernah lebih baik dari sebelumnya. Perasaan mulai campur aduk, dari kesel,benci,marah,sedih,sampe kangen mereka seakan bernaung dan terus-terusan protes minta pertanggung jawaban. Sekarang baru tau kalo jadi konsisten itu susah. Apalagi soal perasaan. Entah kenapa, saat udah gak sama-sama, malah jadi terasa lebih berharga . kenapa dari dulu gak sadar dengan ini? Padahal dia hanya minta satu hal, perubahan .just it! Kenapa terlalu egois hanya untuk sekedar berubah? Bodoh Segalanya seakan ter-flashback secara otomatis dan mencoba   menguatkan asa kalo ini nyata .ini serius! Nyesel kenapa kemarin gak diperjuangkan lagi,

end.

Terpaan angin yang menghantam wajah dengan sekelabat terasa menusuk tulang. Tak ada percakapan diantara keduanya . hanya terkadang sering terdengar suara wanita itu bernyanyi lirih.   Pakaian yang lengket karna keringat tetap terasa nyaman walau dia tau, hati tak pernah merasa secemas saat itu. beat merah itu melaju dengan kecepatan standar, membawa ketujuan dimana mereka biasa menghabiskan malam. #hening   “ jadi , kita temenan?” “ ya udah, kalo itu yang terbaik” “okeh. Kamu serius?” “kan yang ngomong duluan kamu?” #hening “aku ngerasa kita Cuma kek temenan doang” #hening “trus kamu maunya apa?” “gak tau, I followed u” “jadi,kalo aku tunjukin jalan yang salah, kamu ikut juga?” #hening Wanita itu tertawaa kecil “kenapa ketawa? Apanya yang lucu?” “lucu aja, ketika sesuatu diawali dan diakhiri oleh orang sama” “itu gak lucu” “terserah kamu. Pendapat orangkan beda-beda” #hening “sebenarnya kamu maunya gimana?” “terserah” “kamu mau gak kl