Gemiricik hujan yang jatuh dari ujung atap bangunan megah itu seakan terdengar bernada seiring dengan tembang natal disalah satu outlet junkfood. Perempuan itu memejamkan mata, walau dia tau itu akan terlihat ganjil ditengah keramaian seperti ini. Hanya ingin mendengar kebisingan itu lebih dalam. Dengan kumpulan irama yang tersusun membentuk sebuah harmoni. Perpaduan yang pas. Ah, bahkan rintik hujan itu terdengar beraturan di indra pendengarannya. Begitu banyak nikmat. Hujan salah satunya. Nada-nada itu pun demikian. Dua hal yang selalu terhubung dengan benang merah baginya. ketika hujan datang, bait-bait dan nada yang beraturan itu selalu menjadi pilihan teratas. Mengalun dari balik speaker yang terdengar sayup bersama pantulan bulir yang jatuh di atap . bukan menutupi tapi membuat pantulan itu lebih beraturan. Yah, seperti nada-nada itu. hanya saja masih sama, pantulan itu terdengar bernada hanya diangannya ketika dia menutup mata, tidak pernah nyata seperti ketika matanya j